Syiah Kafir? “Tong Kosong Nyaring Bunyinya”

Suara-suara seperti ini selalu dikumandangkan oleh mereka yang mengaku sebagai golongan yang benar. Mereka yang menamakan dirinya Salafi tidak henti-hentinya berkata syiah itu kafir dan sesat. Tentu saja mereka mengikuti syaikh mereka atau ulama salafi yang telah mengeluarkan fatwa bahwa Syiah kafir dan sesat. Salah satu dari ulama tersebut adalah Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin.

Tulisan ini merupakan tanggapan dan peringatan kepada mereka yang bisanya sekedar mengikut saja. Sekedar ikut-ikutan berteriak bahwa syiah kafir dan syiah sesat tanpa mengetahui apapun selain apa yang dikatakan syaikh mereka. Jika ditanya, mereka akan mengembalikan semua permasalahan kepada ulama mereka, Syaikh kami telah berfatwa begitu. Padahal setiap orang akan mempertanggungjawabkan perkataannya sendiri dan bukan syaikh-syaikhnya. Apalagi jika perkataan yang dimaksud adalah tuduhan kafir terhadap seorang muslim. Bukankah Rasulullah SAW bersabda “Apabila salah seorang berkata pada saudaranya “hai kafir”, maka tetaplah hal itu bagi salah seorangnya. (Shahih Bukhari Juz 4 hal 47). Artinya jika yang dikatakan kafir itu adalah seorang muslim maka perkataan kafir akan berbalik ke dirinya sendiri. Singkatnya Mengkafirkan Muslim adalah Kafir.

Yang seperti ini sebenarnya sudah cukup untuk membuat orang berhati-hati dalam mengeluarkan kata “kafir”. Jelas sekali adalah kewajiban mereka untuk menelaah apa yang dikatakan oleh syaikh-syaikh mereka. Apakah benar atau Cuma pernyataan sepihak saja?. Sayangnya mereka yang berteriak itu tidak pernah mau beranjak dari pelukan syaikh mereka. Sepertinya dunia ini terbatas dalam perkataan syaikh mereka saja. Heran sekali kenapa mereka tidak pernah menghiraukan apa yang dikatakan oleh ulama sunni yang lain seperti Syaikh-syaikh Al Azhar yaitu Syaikh Mahmud Saltut, Syaikh Muhammad Al Ghazali dan Syaikh Yusuf Al Qardhawi yang jelas-jelas menyatakan bahwa Syiah itu Islam dan saudara kita.

Tentu jika mereka saja tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh ulama sunni yang lain selain syaikh mereka, maka tidak heran kalau mereka tidak pernah mendengarkan apa yang dikatakan Ulama Syiah tentang Bagaimana Syiah sebenarnya. Padahal mereka Ulama Syiah jelas lebih tahu tentang mahzab Syiah ketimbang orang lain. Kaidah tidak percaya adalah sah-sah saja tetapi hal itu harus dibuktikan. Ketidakpercayaan yang tak berdasar jelas sebuah kesalahan. Apa salahnya jika mereka mau merendah hati sejenak mendengarkan apa yang dikatakan ulama syiah tentang syiah dan jawaban ulama syiah terhadap pernyataan syaikh mereka, Insya Allah mereka tidak akan gegabah ikut-ikutan berteriak kafir kepada saudara mereka yang Syiah. Sayangnya sekali lagi mereka tidak mau tapi dengan mudahnya berteriak kafir.

Jadi wajar sekali kalau mereka yang berteriak itu tidak mengetahui bahwa setiap dalil dari syaikh mereka sudah dijawab oleh Ulama Syiah. Dan tidak sedikit dari dalil syaikh mereka itu yang merupakan kesalahpahaman dan sekedar tuduhan tak berdasar. Mereka yang berteriak itu akan berkata “syaikh kami telah berfatwa berdasarkan kitab-kitab syiah sendiri”. Ho ho ho benar sekali dan ulama syiah bahkan telah menjawab syaikh mereka berdasarkan kitab syiah dan kitab yang menjadi pegangan kaum sunni. Tetapi sayang mereka tidak tahu, karena mereka bisanya cuma teriak saja. Tong Kosong Nyaring Bunyinya.

Baiklah anggap saja kita tidak usah memusingkan segala tekstualitas antara ulama sunni dan syiah itu, maka cukup kiranya mereka yang berteriak Syiah kafir itu menjawab pertanyaan ini
Apakah kafir orang yang mengucapkan La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah?
Apakah kafir orang yang menunaikan shalat?
Apakah kafir orang yang berpuasa di bulan Ramadhan?
Apakah kafir orang yang menunaikan zakat?
Apakah kafir orang yang berhaji ke Baitullah?

Saya yakin mereka bisa menjawab, dan jawabannya tidak, mana ada orang kafir yang seperti itu. Orang yang seperti itu jelas-jelas Muslim. Dan sudah menjadi hal yang umum kalau Syiah jelas mengucapkan syahadat, menunaikan shalat, puasa di bulan ramadhan, membayar zakat dan haji ke Baitullah. Jadi jelas sekali Syiah itu Muslim.
Betapa mudahnya mulut mereka berbicara, sungguh aneh sekali ketika pikiran terperangkap dalam kurungan ashabiyah.

Tulisan ini juga ditujukan kepada mereka yang belum tahu tentang Syiah, cukuplah penjelasan bahwa Syiah adalah Islam sama seperti Sunni, perbedaannya mereka Syiah berpedoman pada Ahlul Bait Nabi SAW. Semoga saja siapapun yang belum mengenal Syiah tidak termakan dengan Fatwa-fatwa yang mengkafirkan syiah. Jika tidak tahu cukuplah diam dan lebih baik berprasangka baik. Jangan ikutan berteriak, biarkan saja mereka yang berteriak Syiah kafir. Dan Sekali lagi bagi mereka yang berteriak, Baca, baca lagi dan pikirkan baik-baik. Maaf, Jangan mau membodohi diri dan tampak seperti orang bodoh. Dengarkan ulama sunni yang lain, dan dengarkan pembelaan mereka Ulama Syiah. Jangan maunya sekedar berteriak. Ingatlah Semua orang bertanggung jawab atas apa yang dikatakannya. Salam damai.

J. al-Gar (secondprince)

Pos ini dipublikasikan di Analisis Hadis, Analisis Sejarah, Fatwa Persatuan Sunni Syiah, Resensi Buku, Syiah di indonesia, Tafsir al-Quran, VideoSyiah.com :: 1000+ Video Syiah :: dan tag , , , , , . Tandai permalink.

17 Balasan ke Syiah Kafir? “Tong Kosong Nyaring Bunyinya”

  1. abu fadhil berkata:

    syiah dan sunni memang beda dalam pemahaman fiqiyah tetapi syiah tetap menyembah tuhan yang sama, memakai kitab yang sama, dan bernabi yang sama, jadi syiah juga Islam. dan bg saudaraku yang sunni bahwa mazhab ahlus sunnah bukan diwariskan oleh nabi, jd musti toleran kalau ada yang beda. bisa jadi yg kita katakan salah ada benarnya. dan koita yang merasa benar bisa ada salahnya. bersatu itu wajib dan perbedaan itu suatu keniscayaan

  2. Taufiq Salim Abdul Aziz berkata:

    Syiah itu hanya persoalan politik, kenapa kita jadikan persoalan aqidah?

  3. syiah yahudi berkata:

    Sepertinya tulisan ini taqiyah… Jelas jelas syiah itu bukti nyata kafir

  4. hamba sahaya berkata:

    Rasulullah SAW bersabda “Apabila salah seorang berkata pada saudaranya “hai kafir”, maka tetaplah hal itu bagi salah seorangnya. (Shahih Bukhari Juz 4 hal 47).
    nauzubillahi min dzalik.
    AKU CINTA RASULULLAH & KELUARGA BELIAU.
    ALAN NABI SHOLAWAT…

  5. mulyadi berkata:

    Cukuplah pertentangan dan catatan kelam beragama dalam islam sebagai masa lalu, di saat kini,….islam harus menabur kasih dan cinta pada semesta,….karena islam adalah agama kasih sayang yg sangat toleran,…jgnkan sesama islam,….dgn keyakinan lain,..Rasulullah telah memberikan contoh terbaik,….hidup berdampingan selama agama ini tidak dihujat dan dinistakan,…..penuh saling menghormati,….Allah Rabb kita Esa,…syahadat kita sama,..Alqur’an kita sama,…..jadikan persamaan sebagai ikatan kasih bukan perbedaan,….karena SURGA DAN NERAKA ADALAH HAK ALLAH
    yg menentukan untuk hamba hambaNYA yg pantas untuk masuk di dalamnya,…..

  6. syahrul rahmani berkata:

    mas abu apa anda pernah lihat syiah baca qur’an yang tidak sama dengan yang anda baca. jangan mudah menuduh, jangan terlalu cepat menilai sesuatu, karna apa yang anda ketahui belum sebanding dengan apa yang belum anda ketahui.

  7. arif mangdi berkata:

    apa pendappat anda tentang meratap di makam hussein bin ali ? apakah meratap itu ada contoh/ajaran dari rasul ?

  8. abu hamzah berkata:

    Apa pendapat anda orang yang mengucapkan La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah, menunaikan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah. tp dia berbuat syirik (cth meminta kpd org yg telah mati), atau meyakini alquran yg sekarang tidak lengkap, atau Allah salah mengirimkan wahyu, dsb…

  9. ya abba abdillah naknu umat khizbullah …….assallamu alaika ya ayatullah al udzma ali khamenei ra ….ar-rakhbar……

  10. beni z berkata:

    Mengapa iblis dikutuk dan diusir oleh Allah SWT dari surgaNya, karena Iblis berkata “Ana Khoiru Minhu”, orang-orang yang selalu ingat kepada Allah SWT diyakini selalu berhati-hati dalam berbicara apalagi mengkafirkan seseorang/gol dll. Kadangkala ada di detik,/menit/jam/hari dan seterusnya tanpa kita sadari muncul kekafiran di dalam diri, bagaimana kita bisa mengkafirkan seseorang. Pengikut Kanjeng Nabi saww adalah orang-orang yang berhati lembut, penuh kasih sayang dan memaknai serta melaksanakan pengabdian kepada Allah SWT secara universal. Karena tanpa pertolonganNya dan RahmatNya sesungguhnya siapa kita ini. Para Imam as telah mengajarkan hal tersebut.

  11. putra berkata:

    Tidak ada alasan untuk menolak ajaran Syiah, karna ajarannya adalah konsekuensi dari sebuah kebenaran, kecuali mereka menolaknya.

  12. tulisan yang cerdas, doakan saja mereka yang anti Syiah sebenarnya belum membaca mengenai sejarah…kita doakan saja agar mereka sadar.. aminn

  13. catatancatatan berkata:

    Di negeri saya, Minangkabau, tidak ada persoalan Syiah atau bukan. Di negeri kami telah banyak darah tumpah akibat Perang Padri di awal abad ke-19, perang muslim-lawan-muslim pertama di Asia Tenggara. Di daerah kami yang kebanyakan orangnya (dianggap) menganut Sunni, mereka memperingati Asyura, sebagaimana kaum Syiah. Seperti “Tabuik” misalnya. Setidaknya, pergesekan karena berbeda penafsiran dan pandangan, bisa belajar kepada apa yang telah terjadi. Salam…

    • Hary W. berkata:

      Mas brow yang budiman, damai rasanya jika sesama kita bisa saling bertoleransi, mestinya pengaruh baik tersebut kita miliki disemua lini kehidupan tidak terkecuali soal perut dan bisnis.
      Semoga Tuhan memberikan kesempatan dan pemahaman untuk mengkaji akar budaya tersebut.

  14. catatancatatan berkata:

    Salam, terimakasih. Saya banyak membaca isi blog ini.

Tinggalkan Balasan ke Hary W. Batalkan balasan